Langsung ke konten utama

Resume Jurnal Investigasi Praktik Kriminal Keuangan pada Elit di Negara Berkembang: Bukti dari Nigeria

Artikel ini telah menyelidiki persistensi praktik korupsi di Nigeria. Sebagian besar penelitian sebelumnya cenderung berfokus pada aktor sosial individu, dan memiliki sedikit perhatian terhadap struktur sosial dan lembaga yang membentuk tindakan mereka. Struktur dan institusi sosial secara bersamaan memungkinkan dan membatasi praktek predatori. Para aktor sosial dibentuk oleh struktur dan institusi masyarakat yang memungkinkan mereka untuk memahami peristiwa dan nilai-nilai sehari-hari dan tindakan mereka dibentuk oleh struktur kelembagaan. Dengan demikian, praktik kriminal keuangan di Nigeria tidak dapat sepenuhnya dipahami tanpa mempertimbangkan pengaruh struktur dan sejarah institusional. Artikel ini m empertimbangkan struktur kelembagaan dalam negara Nigeria, ekonomi global dan konteks historis untuk menjelaskan persistensi praktik kriminal keuangan di Nigeria. Bukti yang diberikan dalam artikel ini telah menunjukkan bahwa sejumlah besar pendapatan pemerintah telah dialirkan...

LATAR BELAKANG FRAUD AUDITING DAN AKUNTANSI FORENSIK


AUDIT FORENSIK DAN INVESTIGASI


LATAR BELAKANG FRAUD AUDITING DAN AKUNTANSI FORENSIK



·       Sejarah Singkat Fraud dan Profesi Anti-Fraud
Akuntansi forensik adalah salah satu profesi tertua dan berasal dari jaman Mesir Kuno. “Mata dan telinga” raja yang pada dasarnya memiliki keahlian akuntansi forensik dipercaya untuk mengawasi aset raja. Orang tersebut harus dapat dipercaya, bertanggung jawab, dan dapat mengendalikan posisi berpengaruh.
Di Amerika Serikat, fraud bermula dari awal penghuniannya. Penduduk asli Amerika menipu orang putih atas pembelian tanah dimana orang-orang putih harus membayar tanah sebanyak dua kali.
Fraud besar pertama pada perusahaan mungkin adalah fraud South Sea Bubble. Perusahaan South Sea yang berdiri sejak 1711 memiliki hak dagang eksklusif ke Spanyol Amerika Utara. Perusahaan mengendalikan harga saham dengan sarana buatan, yaitu dengan mengkombinasikan pelanggan baru dengan cerita perdagangan Spanyol, sehingga memberikan kesan bahwa saham akan selalu naik. Pada Juni 1720, UU Bubble disahkan, yang mengharuskan semua perusahaan yang memiliki saham gabungan untuk memiliki piagam kerajaan. Setelah UU tersebut disahkan, saham South Sea meroket. Kemudian pada awal Agustus, para direktur mulai melakukan menjual sahamnya dengan keuntungan yang besar. Saat harga mulai menurun, para direktur mencoba menyelamatkan harga saham. Namun, pemegang saham telah kehilangan kepercayaan dan nilai saham mencapai titik terendah pada akhir bulan.
Charless Snell sebagai eksternal auditor menguji buku Perusahaan South Sea. Ia adalah auditor pertama yang dipekerjakan untuk mengaudit buku dan menandai permulaan Chartered Accountants di Inggris dan juga adalah permulaan dari Certified Public Accountants (CPAs).
Pada 1721, Snell melaporkan bahwa terlah terjadi korupsi dan fraud yang menyebar diantara para direktur. Sayangnya, beberapa pemain kunci telah melarikan diri.
Pada saat yang hampir berrsamaan, di Perancis juga terjadi hal serupa. John Law, pemilik Perusahaan Mississippi yang memiliki hak dagang eksklusif ke Amerika Utara membesar-besarkan laba potensialnya. Seperti halnya South Sea, perusahaan tersebut juga melakukan tindakan kriminal fraud, dimana manajemen eksekutif melakukan perbuatan melebih-lebihkan.
Pada 1817, kasus Meyer V. Sefton melibatkan perusahaan yang bangkrut. Karena sifat bukti yang tidak dapat diuji di pengadilan, maka hakim mengijinkan seorang akuntan untuk mengujinya. Ia adalah Dr. Larry Crumbley, yang merupakan akuntan forensik pertama.

·       Siklus Fraud
Pada dasarnya, siklus fraud dimulai dengan rencana dari fraudster yang akan mengarah pada melakukan tindakan fraud.
Adanya fraud dapat muncul dari :
1.   Tuduhan, keluhan, atau rumor penipuan yang dibawa oleh pihak ketiga (pemasok yang tidak puas atau sesama karyawan);
2.    Intuisi seorang peneliti atau kecurigaan umum bahwa ada sesuatu yang serba salah;
3.  Pengecualian dari ekspektasi seseorang terhadap tersangka (kondisi yang tidak dapat diterima, laba, penjualan, biaya, aset, atau kewajiban terlalu rendah atau terlalu tinggi);
4.   Penemuan yang tidak disengaja bahwa ada sesuatu yang hilang — uang, properti, laporan, file, dokumen, atau data;
5.    Hasil dari audit;
6.    Hasil dari pengendalian, terutama pengendalian anti-fraud.
Keharusan atas investigasi fraud berdasarkan atas faktor hukum, fakta langsung menentukan apakah terjadi kecurangan dan apakah ada hukum pidana, ada pelanggaran nyata terhadap hukum,  ada pelaku, dan ada korban. Terdapat enam langkah dasar investigasi penipuan, yaitu:
1.       Memperoleh semua rincian dan dokumen yang ada terkait dengan dugaan tersebut;
2.       Menilai dugaan terhadap dokumentasi yang tersedia;
3.       Menilai lingkungan perusahaan relatif terhadap orang yang bersangkutan;
4.    Menilai apakah teori kecurangan dapat dikembangkan, apakah terdapat peluang dan motif;
5.       Menentukan apakah bukti yang ada masuk akal dan memenuhi uji realitas bisnis;
6.       Berkomunikasi dengan pihak-pihak yang tepat mengenai rincian dan status fraud.

·      Tinjauan Literatur Teknis
COSO (Committee of Sponsoring Organization) memperkenalkan sebuah model pengendalian internal yang berfokus pada lima area, meliputi:
1.       Penilaian risiko
2.       Lingkungan pengendalian
3.       Informasi dan komunikasi
4.       Pengawasan
5.       Aktivitas pengembangan

SAS (Statement on Auditing Standards) No. 99 memiliki dua dasar persyaratan untuk audit laporan keuangan, yaitu skeptisme profesional dan penilaian fraud harus ada dalam langkah audit dari perencanaan hingga pelaporan penemuan.

Bab 404 pada SOX (Sarbanes-Oxley Act) menghendaki manajemen untuk mengevaluasi efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan dan untuk melaporkan evaluasi mereka dalam laporan tahunan.


·       Akuntan Forensik dan Audit
Definisi Akuntansi Forensik
Akuntansi forensik merujuk pada pandangan komprehensif pada investigasi fraud. Hal tersebut mencakup pencegahan fraud dan analisis pengendalian anti-fraud. Akuntansi forensik juga mencakup audit pencatatan akuntansi untuk mencari bukti fraud, juga dengan mencari informasi nonkeuangan. Akuntansi forensik menyertakan penulisan laporan kepada manajemen atau pengadilan. Melayani sebagai saksi ahli dan dukungan litigasi adalah bagian dari akuntansi forensik.
Auditor Keuangan, Fraud Auditor, dan Akuntan Forensik
Auditor keuangan memiliki keahlian pengetahuan akuntansi dan pelaporan keuangan (GAAP, Standar PCAOB, atau IFRS), auditing (GAAS), dan bagaimana standar tersebut dilaksanakan pada transaksi bisnis.
Fraud Auditor adalah umumnya akuntan atau auditor yang berdasarkan sikap, atribut, keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman, ahli dalam mendeteksi dan mendokumentasikan fraud dalam pembukuan catatan akuntansi dan transaksi keuangan dan kejadian.
Akuntan Forensik memiliki kontribusi besar pada mengubah transaksi keuangan dan data numerik yang kompleks menjadi istilah yang dapat dimengerti oleh orang awam.

Perbedaan diantara ketiganya
Akuntan forensik, fraud auditor, dan auditor investigatif mengukur transaksi keuangan dalam hubungannya kepada berbagai otoritas lain, seperti Kitab Undang-Undang Kriminal, kontrak asuransi, kebijakan institusional, atau pedoman lainnya untuk melakukan pelaporan. Akuntan atau auditor menyiapkan laporan dari klien atau subjek dan tidak mencantumkan opini atas temuan.

Audit keuangan mencoba untuk memungkinkan auditor memberikan opini apakah seperangkat transaksi dicantumkan wajar berdasarkan GAAP. Akuntansi forensik berdasarkan istilah umum digunakan untuk mendeskripsikan investigasi keuangan yang dapat menghasilkan konsekuensi hukum. Audit fraud adalah sebuah disiplin terspesialisasi dalam akuntansi forensik, yang menginvestigasi aktivitas kriminal tertentu, yaitu fraud. Investigative auditing mencakup meninjau dokumentasi keuangan untuk tujuan khusus, yang dapat berhubungan dengan dukungan pendakwaan dan klaim asuransi serta masalah kriminal.
Keterampilan apa yang paling penting bagi keberhasilan praktik forensik akuntansi?
1.  Akuntansi teknis yang kuat dan keterampilan keuangan — dasar dari Anda ''keahlian''; kemampuan untuk memprioritaskan masalah dengan cepat dan memetakan a ‘‘ Rencana permainan ’- penilaian yang baik; kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik— baik secara lisan maupun tertulis - diperlukan untuk memperoleh informasi, mengarahkan staf Anda, mempresentasikan temuan Anda, dan mencapai hasil yang Anda inginkan. Bahkan penugasan yang terencana dan dilaksanakan paling baik dapat gagal jika Anda tidak dapat secara jelas dan ringkas mempresentasikannya temuan.
2.   Seorang akuntan forensik harus tepat, memperhatikan detail, dan jadilah pemikir yang luas; artinya, tidak menderita visi terowongan.
3.   Ketika melihat pertunangan akuntansi forensik yang diberikan, ada dua bidang utama yang muncul dalam penyelesaian kasus tertentu. Pertama, ada aspek investigasi, dan kedua, aspek komunikasi. Saya merasa bahwa keterampilan investigasi akan mencakup bidang-bidang seperti kemampuan untuk mengasimilasi volume informasi yang besar, keterampilan organisasi dan administrasi umum, menggunakan mikrokomputer atau di bawah ??? berdiri kemampuan mikrokomputer, dan keterampilan interpersonal. Keterampilan komunikasi akan mencakup kemampuan untuk menulis laporan komprehensif yang dapat dimengerti.
4. Keterampilan komunikasi: lisan / tulisan; kemampuan interpesonal; mendengarkan keterampilan; kemampuan untuk mensintesis / mengintegrasikan; kemampuan untuk mengidentifikasi / memprioritaskan tujuan / masalah.

Akuntan Forensik
Akuntan forensik memiliki keterampilan, kemampuan, dan pengetahuan yang terkait dengan siklus penipuan , termasuk resolusi hukum. Karena ruang lingkup penipuan itu sendiri sangat luas, dan kecurangan dapat terjadi di banyak bidang yang berbeda, ada banyak kelompok berbeda yang dapat mengambil manfaat dari jasa seorang akuntan forensik.
Siapa yang Membutuhkan Akuntan Forensik?
Investigasi perusahaan. Perusahaan bereaksi terhadap kekhawatiran yang muncul melalui sejumlah sumber yang mungkin menunjukkan kesalahan yang mungkin dimulai dari dalam dan tanpa lingkungan perusahaan.
Dukungan litigasi. Dukungan litigasi termasuk membantu penasihat dalam menyelidiki dan menilai integritas dan jumlah yang terkait dengan bidang-bidang seperti hilangnya laba, klaim konstruksi, kewajiban produk, sengketa pemegang saham, kebangkrutan, dan pelanggaran kontrak.
Masalah kriminal. Upaya untuk mencegah kejahatan kerah putih yakni dengan menggunakan akuntan dan auditor sebagai upaya untuk memilah, menilai, dan melaporkan transaksi keuangan terkait dengan tuduhan terhadap individu dan perusahaan dalam berbagai situasi seperti  penipuan (misalnya, suap atau penggelapan), penipuan vendor, penipuan pelanggan, penipuan investasi, dan manipulasi pasar saham.
Klaim asuransi. Persiapan dan penilaian klaim asuransi nama tertanggung dan asuransi mungkin memerlukan bantuan dari forensik akuntan untuk menilai integritas dan kuantum klaim.

Akuntan Forensik: Pengetahuan, Keterampilan, dan Kemampuan yang Diperlukan
  • Kemampuan untuk mengidentifikasi penipuan dengan informasi awal yang minim.
  • Kemampuan wawancara, yang dibutuhkan dalam perjalanan mencari bukti dan informasi, akuntan forensik menjadi terlibat dalam wawancara.
  • Pola pikir. Salah satu faktor penentu keberhasilan akuntan forensik, dan salah satu yang paling sulit untuk didefinisikan atau diukur, adalah pola pikir.
  • Pengetahuan tentang bukti. Akuntan forensik harus mengerti apa merupakan bukti, arti dari bukti  tersebut ‘‘ terbaik ’dan‘ ‘primer’, dan bentuk yang dapat diambil berbagai ringkasan akuntansi untuk mengkonsolidasikan bukti keuangan dengan cara yang dapat diterima oleh pengadilan.
  • Penyajian temuan, yakni seorang akuntan forensik harus dapat menyajikan temuan yang dihasilkan dari penyelidikan dengan cara yang mudah dimengerti.
  • Pengetahuan tentang teknik investigasi, akuntan forensik harus mengetahui dokumen keuangan yang relevan sebagai bukti an dapat menganalisa GAAP yang ada.
  • Kemampuan invetigasi dan mental  investigasi, dimana akuntan forensik berfokus pada pengembangan bukti yang ada.
  • Mengidentifikasi masalah keuangan yang ada berdasarkan bukti yang di dapat.
  • Interpretasi informasi keuangan, dimana akuntan forensic harus memastikan bahwa interpretasi utama dari informasiyang tersedia sesuai dengan akal sehat.

Fraud Auditor
Sama halnya dengan akuntan forensic yang dibutuhkan oleh berbagai kelompok yang berkepentingan dalam masalah kecurangan atau penipuan,tetapi memiliki ruang lingkupa yang lebih kecil disbanding akuntan forensik.


Fraud Auditor: Pengetahuan, Keterampilan, dan Kemampuan yang Diperlukan
  • Intuisisi Investigasi, atau yang kemampuan yang professional dalam melakukan investigasi penilaian yang di dasarkan pada pengetauan auditor, latar belakang pendidikan, pelatihan dan pengalaman dari auditor tersebut.
  • Menguasai hukum dan peraturan yang berlaku, auditor harus mengetahui tentang undang-nundang yang berlaku, standard an berbagai persyaratan lain.
  • Memiliki mind-set farud auditor, yakni auditor harus memiliki keterampilan atau terlatih dalam menyelidiki kecurangan.
  • Setting the tone, yakni mengatur standar perilaku etis perusahaan.
  • Tatakelola perusahaan yang efektif, auditor juga harus mengetahui tentang tatakelola perusahaan yang baik


Prinsip Fraud Auditor
Fraud auditor berfokus pada sebuah pengecualian,keanehan dan ketidak beresan akuntansi, dan pola perilaku dalam suatu perusahaan, berbeda dengan auditor keuangan yang berfokus pada salah saji pada laporan keuangan. Fraud audit ini di pelajari tidak hanya melalui buku dll melainkan dari pengalaman seorang fraud auditor.


Sumber
Singleton & Singleton. 2010. Fraud Auditing and Forensic Accounting.Fourth Edition Wiley Corporate F&A. 

Komentar

  1. As reported by Stanford Medical, It's really the SINGLE reason this country's women get to live 10 years longer and weigh on average 19 KG lighter than us.

    (By the way, it is not related to genetics or some hard exercise and EVERYTHING around "HOW" they are eating.)

    P.S, I said "HOW", not "what"...

    CLICK on this link to find out if this quick quiz can help you discover your true weight loss possibility

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tipe, Model Bisnis, dan Model Pendapatan E-Commerce

E- commerce adalah transaksi bisnis dengan menggunakan internet dan web. E-commerce saat ini berkembang dengan sangat pesat, contohnya seperti melakukan streaming sebuah film Netflix di televisi, membeli buku di amazon, dan lain – lain. Perkembangan e-commerce dimulai sejak tahun 1995 oleh Netscape. ·          Pizza Hut Delivery ( www.phd.co.id ) Pizza Hut Delivery adalah website yang memungkinkan konsumen membeli produk-produknya secara online. 1.       Tipe e-commerce Business-to-consumer (B2C), Pizza Hut Delivery menjual produknya yang berupa pizza, pasta dan sebagainya kepada konsumen individu. 2.       Model bisnis e-commerce E-tailer, Pizza Hut Delivery menjual produk fisiknya secara langsung kepada konsumen individu. 3.       Model pendapatan e-commerce Model pendapatan Pizza Hut Delivery adalah: a.        Sales revenu...

TEORI FRAUD (KECURANGAN)

1.     The Fraud Hexagon (S.C.C.O.R.E) Teori yang dikembangkan oleh Georgius Vousinas dari National Technical University of Athens ini berasal dari pengembangan teori pentagon (S.C.O.R.E), yang terdiri dari Stimulus, Capability, Opportunity, Rationalization, dan Ego . Kemudian, S.C.C.O.R.E model memperbarui dan mengadaptasi teori tersebut dari kasus fraud yang ada dengan menambahkan Collusion . Teori ini berpendapat bahwa kolusi secara tidak sengaja dapat pula menjadi pengembang fraud yang ada di dalam organisasi. Fraudster menggunakan kemampuan mereka untuk mengambil keuntungan dari posisi orang lain dan memanfaatkan orang korban. Signifikansi kolusi sebagai faktor utama penyebab fraud juga terdapat dalam laporan ACFE pada   Nations on Occupational Fraud and Abuse (2016). Laporan tersebut menunjukkan bahwa hampir dari setengah kasus yang diperiksa adalah pelaku yang melakukan kolusi dengan orang lain dalam tindakan fraud. Semakin besar angka fraudster yang ter...

Resume Jurnal Investigasi Praktik Kriminal Keuangan pada Elit di Negara Berkembang: Bukti dari Nigeria

Artikel ini telah menyelidiki persistensi praktik korupsi di Nigeria. Sebagian besar penelitian sebelumnya cenderung berfokus pada aktor sosial individu, dan memiliki sedikit perhatian terhadap struktur sosial dan lembaga yang membentuk tindakan mereka. Struktur dan institusi sosial secara bersamaan memungkinkan dan membatasi praktek predatori. Para aktor sosial dibentuk oleh struktur dan institusi masyarakat yang memungkinkan mereka untuk memahami peristiwa dan nilai-nilai sehari-hari dan tindakan mereka dibentuk oleh struktur kelembagaan. Dengan demikian, praktik kriminal keuangan di Nigeria tidak dapat sepenuhnya dipahami tanpa mempertimbangkan pengaruh struktur dan sejarah institusional. Artikel ini m empertimbangkan struktur kelembagaan dalam negara Nigeria, ekonomi global dan konteks historis untuk menjelaskan persistensi praktik kriminal keuangan di Nigeria. Bukti yang diberikan dalam artikel ini telah menunjukkan bahwa sejumlah besar pendapatan pemerintah telah dialirkan...